HULAAAAA

hahaha buka buka blog gue iiiih :D
tapi, makasih deh udah berkunjung dan gue lebih berterimakasih lagi kalau lo dengan senang hati ngefollow :p oke ?
mau tau isi blog gue ? baca aja deh heheh

Thursday, September 23, 2010

1

aku berdiri menatap bangunan gedung bertingkat di dalam dorm ku melalui jendela. Semua member pergi. Mereka sekarang mulai sibuk dengan kegiatannya masing-masing.
“baguslah, mereka belajar mandiri dan impian mereka tercapai” batin ku sambil tersenyum
Aku mengambil handphoneku dari kantongku dan memencet nomor yang sudah ku hapal diluar kepala

"Pyuhngsaeng gyuhte isseulge (I do) Nuhl saranghaneun guhl (I do)Nungwa biga wado akkyuhjumyuhnsuh (I do)Nuhreul jikyuhjulge (My love)"

Aku tersenyum mendengar nada sambung tersebut
“yeoboseyo” sahut seseorang dari seberang
Aku tersenyum dan berkata “umma, bogoshiposoyo”

=========================================================================
Dikediaman Park –

“omo, anakku, aku kangen sekali padamu. Ayo masuk, umma sudah siapkan air panas untukmu mandi dan makanan kesukaanmu. Ayoo” ajak umma sambil membawa kan tasku
“umma, mian, selama ini aku tak memberi kabar dan terus membuatmu menelepon dan mengkhawatirkan ku. Mianheyoo” aku memeluknya cukup lama hingga membuat ummaku menangis, tapi anehnya aku tak menangis
“sudah sudah, ayo masuk ke kamarmu dan siap siap untuk makan malam bersama noona dan appa yang sebentar lagi pulang” omma menghapus air matanya dan mendorong ku masuk ke kamar

======================================================================
Aku masuk kekamar dan mulai memerhatikan sekeliling. Terlihat foto ku waktu kecil bersama appa, omma, dan noona. Dan foto ku bersama teman temanku ketika SD dan SMP. Beberapa piagam dan piala yang pernah ku raih ketika aku SMP dan SMA masih tersusun rapih didalam lemari kaca dipojok kamarku. Aku memegangnya dan tanpa terasa air mataku menetes
“apa ini ? perasaan apa ini ? kenapa aku menangis ?”
Aku menghapus air mataku dan bersiap untuk mandi

================================================================
Aku sangat berharap kalau appa dan noona hari itu tidak bisa ikut makan malam menyambut kedatanganku. Aku tak begitu suka dengan kemeriahan. Tapi keinginanku tak terwujud. Ketika aku melangkah kan kakiku ke ruang makan. appa, omma, dan noona sudah duduk dengan manis, menunggu ku dan langsung tersenyum ketika melihatku muncul
“jung-soo yah” panggil appa sambil menyuruhku duduk di bangku di sebelah kirinya. Aku berjalan perlahan dan duduk. Disebelah kananku appa, didepanku omma dan noona
“hey jungsoo yah, kau tak kangen padaku ?” canda noona sambil pura pura ingin memukulku dengan sendok. appa dan omma tersenyum. Aku hanya bisa menyengir melihat noona yang tak pernah berubah, masih tetap seperti dulu
“ayo makan” appa memberikan daging kedalam mangkukku. omma dan noona pun juga begitu. omma memberikan semangkuk sop dan disodorkan padaku. Dan noona memberikan ikan kedalam mangkukku. Tanpa berpikir panjang aku makan dengan lahap. Aku tak ingin kehilangan momen ini. Melihat semua tersenyum didepan mataku.

============================================================================
Aku menatap layar handphone ku. Tak ada message dan telpon dari siapapun
“HEY”
“apchagi! Aigooo, noona yah. Kau ingin membuatku mati kaget ?”
“hahahah siapa suruh kau melamun. Hayoooo mikirin siapa ? ayo jujur sm noona”
“tidak, tak memikirkan apa apa” aku berbaring dan menutupi tubuhku dengan selimut
“jungsoo ah, dengarkan noona. Didalam kehidupan itu tak ada yang namanya kebahagiaan abadi, dan tak ada hal dapat didapatkan semudah kau membalik telapak tangan. Semua hal butuh perjuangan untuk mendapat kesuksesan dan kebahagiaan”
“aku tahu”
“lalu ?” noona melihatku dengan tatapan aneh.
Aku bangun dan terduduk, aku menatapnya beberapa saat sebelum akhirnya aku menangis. Ya, aku menangis. Tanpa sadar air mata itu terus keluar dan berjatuhan. Aku tak tahu air mata itu keluar seberapa banyak sampai akhirnya noona memelukku dan mengelus punggungku, berusaha menenangkanku
“tenang adikku sayang, kau tidak apa apa. Ssttt…”
Aku tak tahu berapa lama aku menangis sampai akhirnya aku terdiam dan aku menatap noona dan terucap,
“aku tak mau berakhir noona. Aku tak ingin semua ini berakhir. Aku tak ingin kebahagiaanku berakhir. Egoiskah aku ?”
Noona menatapku dengan aneh, tapi aku tak peduli, aku meneruskan ucapanku
“aku tak ingin berpisah dengan mereka. Aku tak ingin kebahagiaan ku berakhir. Aku tak ingin super junior seperti ini noona. Aku tak ingin terpecah noona........” aku menunduk dan air mataku keluar lagi,
"tolong aku....." isakku ditengah tangisan
aku heran mengapa aku begitu rapuh kali ini
“jungsoo, tidak ada kebahagiaan yang abadi. Aku mengerti perasaanmu. Aku tau. Semua manusia egois, termasuk noona. Tapi apa kah kau tak pernah berpikir bahwa ini semua takdir dari Tuhan untukmu dan semuanya ? semua kebahagiaan dan keberhasilan membutuhkan pengorbanan jungsoo yah”
“tapi noona, aku tak mau hangeng pergi. Aku tak mau kibum pergi. Aku tak mau semuanya jadi hancur seperti ini.”
“jungsoo, apakah kamu pernah berpikir bahwa ini mungkin keputusan dia untuk bahagia. Dia menemukan kebahagiaannya dan keberhasilannya membutuhkan pengorbanankan ?”
“jadi maksud noona dia meninggalkan kita untuk mendapatkan kebahagiannya ?”
“tidak, bukan kalian yang dikorbankan. Tapi dia mengorbankan dirinya. Dia mempunyai beribu alasan yang pasti mengapa ia meninggalkan kalian demi kebahagiaan dan kesuksesannya sekarang. Kamu seorang leader, pasti kamu tau gimana caranya membahagiakan dongsaeng mu.”
noona mengelus kepalaku.
Aku terdiam dan berpikir. Mencerna tiap kata yang noona ucapkan.
“ingat, hangeng pergi untuk mencari kebahagiaannya. Kibum pergi karena ia ingin mencari kebahagiaannya juga. Mungkin hangeng sudah menyerah tapi kibum tidak. Kita hidup selalu dihadapkan pada dua pilihan. Pasti. Semua tergantung kamu bisa memilih dengan benar atau tidak demi kebahagiaanmu dan yang lainnya. Anggap saja, hangeng sama sama berjuang dengan kalian. Bedanya dia sendiri, kalian bersama. Kamu leader, kamu tau harus berbuat apa”
Setelah berkata seperti itu, noona tersenyum dan beranjak keluar
“noona,” noona menghentikan langkahnya dan berbalik menghadapku
“terima kasih, aku tau aku harus berbuat apa” aku tersenyum dan ia membalasnya
Sesudah ia keluar dari kamarku. Aku menatap lagi layar handphone ku untuk kesekian ribu kalinya. Aku memencet layarku dan melihat-lihat kontakku

"Ja iruhna Da iriwa Mak heundeuruh (Ni saenggak modu) Just shake it up Shake it up"

Aku tersentak tiba tiba handphone ku berdering lalu aku melihat layar handphone ku
“heenim” kata itu tertulis dilayar handphoneku. Aku tersenyum.

“yeoboseyo” sahutku
“JUNGSOYAH ! dimana kau ?! pergi tak bilang bilang ! kami mencarimu di seluruh penjuru dorm, kau tak ada ! kemana kau ?!” teriak heechul dari seberang telpon. Aku tersenyum mendengarnya dan aku masih bisa mendengar suara berisik ketika heechul berbicara.
“mian, aku dirumah.”
“dirumah ? dimana ? kau tak ada. Kau jangan bermain main denganku, lebih baik kau cepat katakan kau dimana sebelum akhirnya kami sendiri yang menemukanmu”
Sebelum aku menjawab, terdengar seseorang merebut handphone heechul lalu berbicara denganku
“HYUNG, odiyo ? kemari cepat ! eeehhh weyooo” donghae terdengar marah ketika telponnya direbut
“hyung, ini ryeowook. Odiyo ? aku sudah masak untukmu dan semuanya, kau dimana hyung ? eh tunggu sebentar”
“yeoboseyo ? hyung ? ini sungminnie. Odiyo hyung ? pulang cepat !”
“hyung ? kau mau mati ya ? cepat pulang !” aku tertawa mendengar kyuhyun berbicara seperti biasanya
“hyung ? eunhyuk disini. Hyung, pulang lah. Kita minuuum heheh”
“minum ?! andweee kau tak boleh minum ! kau sudah cukup minum” terdengar sungutan donghae diseberang
“aaahhh kenapa ? kapan lagi aku minum bersama kalian ?” eunhyuk merajuk
“andwe andwe andwe” donghae bersikeras
“yaaaahhh kenapa ? donghaeyah !” terdengar suara eunhyuk menjauh.
sepertinya mereka bertengkar lagi hehehe, pikirku.
“halo hyung ? siwon disini hehe”
“siwon ? kau disana ? kau tidak shooting ?” ujarku terkejut
“tidak hyung, aku dapat cuti 3 hari. Kau dimana ? aku jemputmu”
“oh araso. Aku dirumahku”
“dirumahmu ? ya sudah aku segera kesana ya hyung”
“baiklah. Aku tunggu.”
“bye hyung”
Klik. Siwon menutup telponnya dan ketika ia berbalik, semua mata menatapnya.
“dimana leeteuk ?”
“dimana hyung ?”
“kau mau kemana?”
“ya ! siwon yah, aku belom berbicara dengan hyung ! kauuuuuuu” shindong siap siap mengejar siwon bersama yang lainnya tetapi Siwon segera berlari keluar menghindari celotehan mereka semua dan segera pergi menjemput teuk hyung

Aku menatap layar handphone ku dan tersenyum senang.
“mengapa aku harus merasa kehilangan ? mereka ada buatku dan akan selalu ada”
Aku mengambil jam tanganku dan mengepak bajuku. Menunggu siwon menjemputku

No comments:

Post a Comment