HULAAAAA

hahaha buka buka blog gue iiiih :D
tapi, makasih deh udah berkunjung dan gue lebih berterimakasih lagi kalau lo dengan senang hati ngefollow :p oke ?
mau tau isi blog gue ? baca aja deh heheh

Thursday, September 30, 2010

love never change [part 1]

“apa itu semua benar ? apa yang diberitakan dan apa yang sedang dibicarakan itu benar ?” aku menatap orang yang duduk didepan ku dengan berbagai juta perasaan. Sedih, hancur, rapuh, terluka

Dia memandang ku dan berkata “tidak, kau tenang saja. Semua sedang aku dan jungsoo bereskan. Semua berita itu akan hilang dalam sebulan ini”

Aku menunduk menyimpan tangisan ku dan berusaha menahannya. Aku kembali mengingat apa yang ku lihat seminggu yang lalu di internet.

Bertebaran foto jungsoo dengan wanita itu. Hye ra. Namanya hye ra. Wanita itu bukan penyanyi bukan juga artis. Dia hanya orang warga Negara korea biasa, tetapi karena ia sahabat dari Sulli (fx) dia jadi dikenal oleh netizen dan warga Negara korea. Bukan karena beritanya aku terluka, tetapi karena aku melihat cara mereka berfoto. Kebetulan ada beberapa foto yang diambil secara diam diam oleh para stalker dan bocoran foto itu sendiri dari Sulli melalui cyworldnya. Aku sedih melihat jungsoo merangkulnya dengan mesra. Melihatnya tertawa berbicara bersama dengan hye ra. Melihatnya menatap hye ra dengan tatapan ia menatapku 5 tahun lalu.

Aku menatap kwang wo, manager jungsoo, “baiklah. Terima kasih kau sudah menyempatkan diri kesini ahjussi”

“ah tidak, ini juga adalah pesan dari jungsoo sendiri sehingga aku dipaksa ke Indonesia untuk menjelaskan semuanya padamu. Dan dia sangat menyesal tidak bisa dia sendiri yang kesini. Dia mohon kamu mengerti dia. Dia mencintaimu hyemi-ssi”

Aku menatap kwang wo ahjussi untuk kesekian kalinya dan tersenyum dengan mata berkaca kaca.

“aku mohon diri ahjussi. Sepertinya sudah waktunya aku pulang, kalau tidak omma bisa menelponku dan memakiku. Gomawo sekali lagi ahjussi. Jaga dirimu dan sampaikan salamku pada jungsoo oppa”

Aku membungkuk sedikit dan kwang wo pun membalasnya. Aku melangkah kan kaki ku keluar dari café itu dan melihat jam tanganku. “jam 9, mudah mudahan busway terakhir masih ada” batinku dan mempercepat langkah kakiku menuju stasiun busway.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku duduk dikursiku. Menatap orang orang yang menatapku dan kembali berbicara lalu melihatku lagi dan kembali berbicara sambil berbisik. “sebenarnya ada apa ini ?” batinku. Ya, seperti yang kalian baca, aku masih kuliah. Umur ku sekarang 24 tahun. Mereka semua memperhatikanku lalu berbisik. Tapi aku berusaha mengabaikannya dengan membaca buku yang sedari tadi ku pegang .

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Aku menghirup udara perlahan dan mengeluarkannya. Haaa…lega sekali rasanya. Aku mengotak atik handphone ku dan iseng melihat sms ku dengan jungsoo seminggu lali. Aku tersenyum.

“TAN !”

“Ya ampun LIA ! kamu ngagetin aja !”

“Heheh, aku ada gossip tauuu”

“Apa?” ujarku kurang tertarik sambil tetap mengutak atik handphoneku

“Kamu wanita bayaran yah ?”

Seketika itu juga dalam waktu 0,5 detik aku memalingkan wajahku menatap kedua mata Lia dengan aneh.

“Gosip kampungan darimana tuhhh?!” ujarku dengan sengit

“ih jangan marah sama aku dong, gossip itu daritadi pagi sudah ada. Katanya kemarin ada yang melihatmu di café sama om om gituuu”

“Kemarin ? Om om ? café ?” Aku mengingat kejadian kemarin ketika aku hanya menghabiskan waktu ku bersama dengan kwang woo ahjussi dan detik berikutnya aku tertawa terbahak bahak

“Tan, ish, bener ya ? kamu cewe bayaran ? Tan, INTAN !” Lia berteriak memanggilku yang makin menjauh, karena aku ingin segera sampai dirumah mengecek apa yang dikatakan temenku benar atau tidak di sms dia barusan

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Sepertinya hubungan Leeteuk dan Hye ra semakin memanas, kamerin mereka ditemukan bersama berdua dibelakang panggung ketika Leeteuk ingin tampil untuk sebuah acara”

Ini adalah penyebab mengapa aku tiba tiba berlari meninggalkan Lia. Salah satu temanku memberitahu tentang hal ini. Aku melihat candid an dan satu fancam dari fans yang ada disana. Aku terduduk menatap handphone ku. Sudah berapa kali aku berusaha menulis dan kembali menghapus lalu menulis lagi lalu menghapus lagi. Sampai akhirnya aku menutup handphoneku dan berbaring dikasur berharap semua yang kulihat barusan hanya mimpi.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Hari ini hari apa ? Minggu ya ? waaaaaa…..minggu yang indah !

Aku tersenyum dan kembali membuka handphone dan masuk ke inbox pesanku untuk ke 10 kalinya. Jungsoo meng-smsku ! IYA ! SMS ! hehhe

Isinya, “Jagiya, bogoshiposoyo”

Kyaaaaa ! aku juga kangen kamu opppaaa ! Dan aku memutuskan menelponnya saat itu juga

niga animyeon andwae neo eobsin nan andwae na ireoke haru handareul tto illyeoneul na apado joha nae mam dachyeodo joha nan

“Yeoboseyo” orang diujung sana mengangkat. Ya, diangkat. Tapi itu bukan suara Oppa, Itu suara wanita.

‘klik’ aku memutuskan hubungan telepon saat itu juga. Aku yakin itu bukan suara ibunya atau Noona-nya, bahkan juga bukan suara bibi yang biasa memasak di dorm-nya.

Ajikggaji mothaejun geumal moki meyeo sikeunhan geumal nuguboda saranghae ojik neowa na nannana nannana nanna I sungani haengbokhae jeongmal naege waseo gomawo jeongmal nareul da julhan saram ojik neowa na nannana nannana baro neo

Aku menatap layar handphoneku. “Jungsoo” calling

Aku terdiam hingga aku sadar Jungsoo sudah menelpon ku hingga 20 kali tapi tak ada satu pun aku jawab. Ketika handphone ku berbunyi untuk ke 21 kalinya, aku memutuskan mengangkatnya.

“Yeobo…”

“HYEMI-AAH” selak Jungsoo sebelum aku sempat mengucap salam

“Ne,”

“Bogosiposoyo hyemi-a. Apa yang kau lakukan sekarang ?”

“Aku ? tak ada yang kulakukan”

“Ohya ? Kau tak memikirkan ku ? tak rindu padaku ?”

“Apakah harus aku merindukanmu ?”

“Mwo ? Mworago ?”

“Aniyo, lupakan. Oppa, kau sedang apa?”

“Aku sedang berada ditempat latian bersama para member dan yang lainnya”

“Bogosiposoyo hyemi-a” ujarnya tiba tiba

“oppa, aku…”

“HYUNG ! ayo cepat !” terdengar sautan diseberang sana

“nugu ? Kau mau kemana?” tanyaku tak rela. Baru saja ingin ku tanyakan skandal dia dengan Hye ra

“Minho-ssi. Aku mau membeli sarapan untuk yang lain, mere…”

“Jungsoo Oppa” terdengar lagi sautan diseberang

“Siapa itu Oppa ?” kecurigaan ku dan apa yang selama ini ku pikirkan kembali datang

“Oh itu,um. hyemi, oppa akan mengabarimu lagi nanti ya. Aku buru buru sekarang, miane”

“Oppa !” aku tercekat memanggilnya

“Ne ?”

“Saranghe Oppa”

“aku juga hyemi. Jaga dirimu ya”

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Tapi dia siapa ? Kenapa kamu harus berbohong padaku? Kalau kau memang mencintainya, menyukainya, lepaskan aku! Akhiri hubungan ini. Jangan buat aku semakin merasa tak dapat meraihmu!” teriakku ditengah isakku.

1 comment:

  1. aelaaaaah posting yg kedua woooy ahahhahhahah nanggung bangeeeeettt

    ReplyDelete